Senin, 11 Januari 2016

Metode Pembelajaran Tari di SD

Metode-metode pembelajaran yang bisa dipilih oleh guru dalam mengajarkan tari antara lain:
(1)     Metode Refleksi
Melalui metode refleksi ini para siswa menirukan guru melakukan gerak tari. Guru menari didepan, siswa mengikuti di belakangnya.  Proses ini berlangsung terus bersamaan dengan musik iringannya, pada waktu itu belum ada tape, sehingga latihan diulang-ulang bersamaan dengan musik hidup yang dilakukan oleh anggota karawitan.

(2)     Metode Hitungan
Dalam pelaksanaan metode hitungan ini dilakukan dengan cara memberikan hitungan-hitungan pada setiap gerakan.  Ada beberapa pola hitungan yang pernah dilakukan olah para pengajar tari, antara lain: hitungan sesuai dengan metrum lagu; hitungan yang hanya sekedar untuk menghitung beberapa lama gerak tersebut harus dilakukan; hitungan sebagai pembimbing irama gerak tari.


(3)   Metode Keprak
Metode keprak ini dilakukan dengan cara memberikan tekanan-tekanan tertentu pada pola keprakan (drodogan) pada setiap gerak tari. Keprakan dengan pola yang berbeda-beda sebagai isyarat sebagai berikut: dimulainya gerak tari; diakhirinya gerak tari; dan mengiringi perjalanan gerak tari
(4)   Metode Lelagon
      Melagukan musik iringan pada saat mentransformasikan gerak tari ternyata memberikan daya tarik tersendiri. Metode seperti ini dahulu sering digunakan untuk proses pembelajaran solah bawa.  Karena pada dasarnya solah bawa ini adalah menginterpretasikan arti syair lagu secara sederhana dan mendekati kenyataan, misalnya menggambarkan tentang Kupu-kupu, Kuda, raksasa dan yang lainnya.
(5)   Metode Interaktif
Para siswa mendengarkan lagu musik iringan tari yang sedang dipelajari secara terus menerus membuat ya menjadi peka terhadap kekuatan musikal. Mereka diberikan kesempatan untuk mendengarkan musik dalam posisi diam tetapi seolah-olah seperti sedang menari.
Metode yang lain adalah mereka diputarkan musik-musik instrumental dan direspon dengan gerak tari secara spontan/improvisasi. Kegiatan semacam ini merupakan salah satu cara untuk membangun refleksi motorik maupun sentuhan keindahan pada dirinya untuk dapat lahir melalui eksplorasi spontanitasnya. Tingkat emosional dan intelegensi para siswa akan nampak lebih jelas pada proses interaktif ini.  Namun  demikian tipe ekstrafer juga akan lebih mudah menyesuaikan diri daripada tipe instrafer.  Metode interaktif adalah upaya menumbuh kembangkan kepribadian siswa untuk mudah menyesuaikan diri dengan lingkungannya, berani dan paham terhadap potensi dirinya.
(6)   Metode Kombinasi
Metode ini yaitu menggabungkan dari semua metode tari untuk dapat mengoptimalkan kemampuan siswa dalam mengikuti proses belajar menari adalah sangat penting. Metode kombinasi sangat efektif digunakan guru dalam mengajarkan tari, karena memberikan kemudahan bagi guru dan siswa dalam proses belajar mengajar.
(7)   Metode Demonstrasi 
Metode demonstrasi yaitu metode yang digunakan guru untuk memberikan gambaran atau contoh gerakan kepada siswa. Jadi, posisi guru dalam memberikan contoh ada di depan kelas dan posisi siswa di belakang guru. Siswa disini tidak menirukan sang guru dalam mempraktekkan gerakan yang dicontohkan guru, tetapi hanya sekedar menonton saja. Penggunaan metode ini seolah-olah hanya guru saja yang aktif,  namun siswa menjadi tidak aktif dikarenakan siswa tidak ikut serta dalam bergerak.
(8)   Metode Drill-resitasi
Metode drill-resitasi adalah metode yang digunakan untuk mengadakan pengulangan gerakan. Biasanya metode ini banyak digunakan para guru sekolah untuk mengajarkan tari yang susah gerakannya, dimaksudkan agar siswa cepat mengingat dan menghafal gerakan. Jadi, dengan memutarkan musik dan mengulang berkali-kali gerakan, akan menjadikan siswa secepatnya menangkap apa yang diajarkan oleh guru.
Akan tetapi, metode ini sangat melelahkan bagi seorang guru dalam mengajarkan tarian. Karena akan menguras stamina guru untuk bergerak dalam memberikan contoh dan memutarkan musik secara berulang-ulang.
(9)     Metode SAS (Struktur Analisis Sintesis)
Metode SAS dalam pelaksanaannya hampir sama seperti pelaksanaan metode drill-resitasi, yaitu pada intinya adalah mengulang gerakan-gerakan yang dianggap lebih susah seperti dari gerakan yang lain. Biasanya metode ini digunakan dalam mengajarkan tari klasik gaya Surakarta dan Yogyakarta. Gerakan tari klasik tersebut banyak ditemukan gerakan yang susah seperti gerakan inti. Oleh karena itu, metode ini digunakan untuk mengulang gerakan inti yang lebih susah dari pada gerakan penghubungnya.
(10)      Metode Eksplorasi
Penggunaan metode eksplorasi gerak manusia dan binatang sangat baik untuk dikembangkan  dalam pembelajaran seni tari, di mana selama ini pembelajaran seni tari di sekolah banyak menjadi masalah bagi guru seni, khususnya bagi guru seni yang tidak berdasar seni tari.

Penyampaian materi tari cenderung menggunakan metode pembelajaran yang kurang mengaktifkan siswa dan lebih berpusat terhadap guru. Dalam pembelajaran, siswa hanya mendengar, melihat dan menghafalkan gerak yang dicontohkan oleh guru. Sementara siswa lebih termotivasi dan bersemangat bila diajak ikut aktif dalam sebuah proses sehingga siswa dapat berapresiasi dan berekspresi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar