Ada tiga prinsip
PMR menurut Gravemeijer dalam Supinah dan Agus D.W (2009: 72-4). Prinsip
tersebut yaitu guided reinvention,
didactical phenomenology, dan self
developed model. Ketiga prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Guided Reinvention atau Menemukan Kembali Secara Seimbang
Dengan
memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan matematisasi dengan masalah
kontekstual yang realistik, dengan bantuan dari guru, siswa didorong atau ditantang untuk aktif
bekerja. Siswa bahkan diharapkan dapat mengonstruksi atau membangun sendiri
pengetahuan yang akan diperolehnya. Pembelajaran tidak dimulai dari
sifat-sifat, definisi, atau teorema, dan selanjutnya diikuti contoh-contoh,
tetapi dimulai dengan masalah kontekstual nyata yang selanjutnya melalui
aktivitas belajar siswa, diharapkan dapat ditemukan sifat, definisi, teorema,
atau aturan oleh siswa sendiri.
Didactical Phenomenology atau Fenomena Didaktik
Topik-topik
Matematika disajikan atas dasar aplikasi dan kontribusinya bagi perkembangan
matematika. Pembelajaran matematika yang cenderung berorientasi pada memberi
informasi atau memberitahu siswa dan memakai matematika yang sudah siap pakai untuk memecahkan masalah, diubah dengan menjadikan masalah sebagai sarana utama untuk mengawali pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dengan caranya sendiri mencoba memecahkan masalah tersebut. Dalam memecahkan masalah tersebut, siswa diharapkan dapat melangkah ke arah matematisasi horisontal dan matematisasi vertikal.
Self Developed Models atau Model Dibangun Sendiri oleh Siswa
Ketika
siswa mengerjakan masalah kontekstual, siswa mengembangkan suatu model. Model
ini diharapkan dibangun sendiri oleh siswa, baik dalam proses matematisasi
horisontal ataupun vertikal. Kebebasan yang diberikan kepada siswa untuk
memecahkan masalah secara mandiri atau kelompok, dengan sendirinya akan
memungkinkan munculnya berbagai model pemecahan masalah buatan siswa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar