Senin, 09 Februari 2015

Prinsip Pembelajaran Matematika Realistik

Ada tiga prinsip PMR menurut Gravemeijer dalam Supinah dan Agus D.W (2009: 72-4). Prinsip tersebut yaitu guided reinvention, didactical phenomenology, dan self developed model. Ketiga prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
Guided Reinvention atau Menemukan Kembali Secara Seimbang
Dengan memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan matematisasi dengan masalah kontekstual yang realistik, dengan bantuan dari guru, siswa didorong atau ditantang untuk aktif bekerja. Siswa bahkan diharapkan dapat mengonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang akan diperolehnya. Pembelajaran tidak dimulai dari sifat-sifat, definisi, atau teorema, dan selanjutnya diikuti contoh-contoh, tetapi dimulai dengan masalah kontekstual nyata yang selanjutnya melalui aktivitas belajar siswa, diharapkan dapat ditemukan sifat, definisi, teorema, atau aturan oleh siswa sendiri.

Didactical Phenomenology atau Fenomena Didaktik
Topik-topik Matematika disajikan atas dasar aplikasi dan kontribusinya bagi perkembangan matematika. Pembelajaran matematika yang cenderung berorientasi pada memberi informasi atau memberitahu siswa dan memakai matematika yang sudah siap pakai untuk memecahkan masalah, diubah dengan menjadikan masalah sebagai sarana utama untuk mengawali pembelajaran, sehingga memungkinkan siswa dengan caranya sendiri mencoba memecahkan masalah tersebut. Dalam memecahkan masalah tersebut, siswa diharapkan dapat melangkah ke arah matematisasi horisontal dan matematisasi vertikal.
Self Developed Models atau Model Dibangun Sendiri oleh Siswa

Ketika siswa mengerjakan masalah kontekstual, siswa mengembangkan suatu model. Model ini diharapkan dibangun sendiri oleh siswa, baik dalam proses matematisasi horisontal ataupun vertikal. Kebebasan yang diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara mandiri atau kelompok, dengan sendirinya akan memungkinkan munculnya berbagai model pemecahan masalah buatan siswa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar